Suaranusa.com - Gibran Rakabuming Raka, putra dari Presiden Indonesia Joko Widodo, menyatakan dalam debat televisi pada Jumat (22 Desember) bahwa ia ingin menciptakan 19 juta lapangan kerja jika terpilih sebagai pasangan calon wakil presiden bersama kandidat presiden Prabowo Subianto pada pemilihan presiden 14 Februari tahun depan.
Ini adalah kali pertama Gibran, yang maju sebagai calon wakil presiden bersama menteri pertahanan saat ini, berbicara secara terbuka tentang visi ekonomi pasangan tersebut untuk negara ini.
Pasangan Prabowo-Gibran telah mendominasi jajak pendapat dengan dua kandidat lainnya, yaitu mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang berada di belakang.
Presiden saat ini yang populer dengan sebutan Jokowi dilarang oleh Konstitusi negara untuk mencari masa jabatan lain.
Gibran, yang berusia 36 tahun dan menjabat sebagai walikota Surakarta, pada Jumat berhadapan dengan dua politisi berpengalaman: politisi berpengalaman Muhaimin Iskandar, yang berpasangan dengan Anies; dan Prof Mahfud MD, seorang sarjana terkenal dan birokrat yang dipilih oleh Ganjar sebagai calon wakil presiden.
Ketiganya bergantian untuk menyampaikan pandangan dan ide mereka tentang ekonomi, investasi, perdagangan, infrastruktur, dan manajemen fiskal negara.
Gibran mengatakan bahwa dirinya dan Prabowo ingin melanjutkan dan memperluas kebijakan hilir yang diterapkan oleh ayahnya, dorongan infrastruktur, dan program-program untuk mengembangkan industri kreatif negara serta 60 juta usaha mikro, kecil, dan menengah di seluruh kepulauan.
"Jika semua empat langkah diambil, kami berharap 19 juta lapangan kerja akan tercipta," ujarnya.
Gibran juga menyatakan pasangan tersebut bermaksud untuk melanjutkan rencana ayahnya untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta di Pulau Jawa yang padat penduduk ke Nusantara di Pulau Kalimantan yang masih terbelakang.
"Visi besar kami adalah kelanjutan, percepatan, dan perbaikan (dari kebijakan yang ada)," lanjutnya.
Sementara itu, Prof Mahfud, yang saat ini duduk di kabinet Jokowi sebagai menteri koordinator bidang politik, hukum, dan keamanan, meyakini bahwa pemberantasan korupsi adalah kunci untuk mengembangkan ekonomi bangsa.
"Kita kaya akan sumber daya alam dan memiliki banyak tenaga kerja hebat. Masalahnya adalah korupsi merajalela... sebagai hasilnya, kita miskin," katanya. "Kita harus melawan korupsi... Supaya akan ada kemakmuran ekonomi sesuai yang diamanatkan oleh Konstitusi kita."
Sementara itu, Muhaimin, yang berkampanye dengan platform politik yang menjanjikan perubahan dalam cara negara dijalankan, mengatakan dalam pembukaannya bahwa tiket Anies-Muhaimin akan meluncurkan sejumlah insentif untuk masyarakat yang membutuhkan dan pengusaha yang bercita-cita.
"Kami ingin bantuan sosial terus berlanjut dan meningkat sehingga masyarakat akan memiliki daya beli yang lebih tinggi dan dengan demikian mendorong ekonomi kita," katanya, menambahkan bahwa jika terpilih, 150 triliun rupiah (US$9,7 miliar) akan dialokasikan untuk memberikan pinjaman kepada usaha kecil.
Muhaimin mengatakan pasangan tersebut akan memperkenalkan lebih banyak pajak untuk orang kaya dan menurunkan pajak bagi orang dengan pendapatan menengah.
"Bayangkan saja. 100 orang di Indonesia memiliki lebih banyak kekayaan daripada 100 juta orang Indonesia. Ini adalah ketidakadilan. Kita harus melawannya."