Mantan Presiden Indonesia Soeharto. |
Suaranusa.com - Presiden Suharto, yang memerintah Indonesia dari tahun 1967 hingga 1998, terlibat dalam beberapa kontroversi selama masa pemerintahannya. Beberapa di antaranya termasuk:
1. Kudeta 1965: Terdapat kontroversi besar seputar peran Suharto dalam kudeta militer tahun 1965 yang menggulingkan Presiden Sukarno. Sebagian besar informasi mengenai kudeta ini masih menjadi misteri hingga saat ini.
2. Pengendalian Otoriter: Suharto dikenal karena pemerintahannya yang dianggap otoriter dan penindasan terhadap oposisi politik, terutama selama Peristiwa 1965-1966 dan Operasi Tumpas (Operasi Keamanan).
3. Hak Asasi Manusia: Selama pemerintahannya, terjadi banyak pelanggaran hak asasi manusia, terutama dalam kasus-kasus seperti Penghilangan Paksa, kebijakan transmigrasi, dan pembantaian di Timor Timur (sekarang Timor Leste).
4. Korupsi: Meskipun Suharto memimpin kampanye anti-korupsi, pemerintahannya dikenal karena korupsi sistemik. Keluarganya juga dianggap terlibat dalam bisnis yang sangat menguntungkan.
5. Krisis Keuangan 1997-1998: Krisis keuangan Asia pada tahun 1997 dan jatuhnya nilai tukar rupiah Indonesia memunculkan protes massal yang menentang rezim Suharto.
6. Perwira ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) dalam Pemerintahan: Suharto mengisi banyak posisi pemerintahan dengan perwira militer, sehingga terdapat kritik tentang dominasi militer dalam pemerintahan sipil.
7. Perlindungan Lingkungan: Suharto mendukung proyek-proyek besar seperti proyek transmigrasi, yang dikritik karena dampak negatifnya terhadap lingkungan dan hak masyarakat adat.
Suharto mengundurkan diri pada tahun 1998 setelah protes massal dan krisis keuangan, mengakhiri pemerintahan otoriternya. Pemerintahannya masih menjadi sumber kontroversi dan perdebatan di Indonesia hingga saat ini. Meskipun begitu, bagi sebagian masyarakat Indonesia yang pernah hidup di zamannya, menganggap Soeharto adalah presiden terbaik yang pernah memimpin bangsa Indonesia.