Korps Marinir A.S. Rencanakan Penggunaan Simulator Tembak Baru pada 2024


Suaranusa.com Korps Marinir Amerika Serikat (U.S. Marines) berencana untuk mengadopsi simulator tembak baru pada tahun 2024 yang akan menggantikan teknologi era 1970-an yang telah mencapai batas layanannya.

Sistem baru ini telah menjalani pengujian pada bulan Desember 2023 dan direncanakan akan pertama kali digunakan di Marine Corps Air Ground Combat Center, Twentynine Palms, California.

Setelah itu, juru bicara Marinir, Morgan Blackstock, mengatakan bahwa Korps akan menyebarkan sistem tersebut ke Camp Pendleton, California, Camp Lejeune, North Carolina, Pangkalan Marinir Hawaii, dan Pangkalan Marinir Quantico, Virginia.

Korps pertama kali mengumumkan program Force-on-Force Training Systems-Next pada tahun 2021 setelah mulai mencari pengganti untuk Instrumented Tactical Engagement Simulation System, atau ITESS, pengganti dari sistem Multiple Integrated Laser Engagement System, atau MILES, yang sudah ketinggalan zaman, seperti yang telah dilaporkan sebelumnya oleh Marine Corps Times.

Sistem Force-on-Force Training Systems-Next sejak itu berganti nama menjadi Marine Corps Tactical Instrumentation System, atau MCTIS.

Pada tahun itu juga, pejabat Angkatan Darat mengumumkan bahwa Multiple Integrated Laser Engagement System akan menjadi usang pada tahun 2026. Saat ini, Angkatan Darat sedang mencari pengganti simulator tembak legacinya. Saab Inc. memenangkan kontrak tersebut, dengan nilai potensial hingga $248 juta pada tahun 2021. Marine Corps Tactical Instrumentation System menggunakan rompi yang dilengkapi dengan sensor untuk mendeteksi tidak hanya tembakan yang mengenai atau meleset, tetapi juga melacak data pergerakan dan lokasi.

Informasi tersebut dapat digunakan untuk pelacakan waktu nyata selama latihan dan tinjauan pasca-aksi menggunakan fitur pemutaran ulang. Fitur-fitur tersebut memungkinkan pelatih dan pengamat untuk menganalisis kinerja pengguna secara akurat dalam latihan kekuatan lawan.

Dalam pengujian awal, sistem ini dapat melacak arah moncong senjata Marinir yang bergerak naik lantai sebuah bangunan di situs latihan perkotaan.

Sistem baru ini juga bertujuan untuk menyelesaikan beberapa tantangan latihan baik dengan MILES maupun ITESS. Keduanya menggunakan laser.

Meskipun laser dapat melakukan banyak hal, fisika sederhana mencegah pengguna untuk secara akurat mereplikasi balistik peluru dan proyektil lainnya.

Generasi pertama ITESS dapat menangani 120 Marinir dan pasukan lawan, generasi kedua memperluas jumlah itu menjadi 1.500.

Setiap Marine Corps Tactical Instrumentation System akan memiliki kapasitas untuk menangani pertempuran batalyon melawan batalyon, atau sekitar 2.500 pengguna, seperti yang dilaporkan sebelumnya oleh Marine Corps Times.

Misalnya, pengguna tidak dapat mengarahkan tembakan ke target yang bergerak saat menembakkan laser, yang merupakan keharusan untuk mengenai target dengan proyektil nyata. Laser juga tidak dapat mensimulasikan tembakan tidak langsung seperti mortir atau artileri. Bahkan gangguan sekecil apapun, seperti daun pohon atau semak-semak, dapat menghentikan laser agar tidak terhubung dengan targetnya.