Seekor katak pohon kecil asal Amerika Selatan ditemukan menumpang di buket mawar yang dikirim dari Kolombia ke sebuah toko bunga di Sheffield, Inggris. Penemuan unik ini memicu studi tentang bagaimana spesies invasif dapat tiba di Inggris melalui perdagangan hortikultura.
Dr. Silviu Petrovan, peneliti dari Departemen Zoologi Universitas Cambridge, awalnya mengira laporan tentang katak tersebut hanyalah lelucon. Namun, setelah memeriksanya, ia menyadari bahwa katak itu benar-benar jenis eksotis yang menempuh perjalanan jauh dari Kolombia melalui Ekuador.
"Menemukan katak pohon Amerika Selatan di toko bunga di Sheffield adalah hal yang luar biasa," kata Petrovan. "Hal ini membuat saya menyadari betapa sulitnya mendeteksi organisme kecil seperti serangga pertanian atau telur mereka yang mungkin menumpang dalam kiriman bunga."
Penelitian menunjukkan Inggris sangat rentan terhadap ancaman hama dan penyakit yang masuk melalui perdagangan tanaman hias, terutama karena perubahan iklim yang menciptakan suhu lebih hangat dan lembap—kondisi ideal bagi serangga dan penyakit berkembang biak.
Para ilmuwan memperingatkan bahwa hanya masalah waktu sebelum hama seperti Xylella fastidiosa, yang telah menghancurkan kebun zaitun di Eropa, tiba di Inggris melalui kiriman tanaman seperti lavender atau rosemary. Hama invasif lainnya seperti penyakit ash dieback dan lebah tanduk Asia telah menimbulkan dampak signifikan pada satwa liar lokal di Inggris.
Tim Petrovan mempelajari catatan tentang hama yang ditemukan pada tanaman hias impor di Belanda (2017-2018) dan laporan serupa di Inggris (2021-2023). Lebih dari 80% hama yang terdeteksi adalah serangga. Namun, mereka juga menemukan ular, tokek, dan kadal Italia yang menyelinap masuk bersama pohon zaitun ornamental, serta katak pohon Eropa pada bunga potong di Belanda. Selain itu, laba-laba, jamur, dan reptil lainnya juga ikut menumpang di pengiriman tanaman hias di seluruh dunia.
Meskipun ada regulasi dan pemeriksaan di perbatasan, volume besar perdagangan bunga potong dan tanaman hias membuat pencegahan hama dan penyakit menjadi tantangan besar. Profesor William Sutherland dari Universitas Cambridge menyoroti risiko yang terkait dengan pohon zaitun ornamental yang berusia puluhan hingga ratusan tahun, yang memiliki banyak celah untuk menyembunyikan hama.
"Kita berbicara tentang jutaan mawar atau pohon zaitun yang diimpor. Bagaimana mungkin semua itu diperiksa secara menyeluruh? Risiko ini sangat nyata," ujarnya.
Para peneliti menyerukan regulasi yang lebih baik untuk perdagangan tanaman hias. Namun, Petrovan mengingatkan bahwa kebijakan tersebut harus dirancang hati-hati agar tidak merugikan ekonomi atau mata pencaharian yang bergantung pada sektor ini. "Kita perlu mendorong industri menjadi lebih berkelanjutan melalui sertifikasi dan regulasi yang lebih baik, serta bekerja sama dengan pelaku perdagangan untuk memahami risiko dan cara mengatasinya," jelasnya.
Seorang juru bicara Departemen Lingkungan, Pangan, dan Urusan Pedesaan Inggris (Defra) menegaskan komitmen pemerintah untuk melindungi keamanan hayati Inggris, mendukung petani, dan menjaga pasokan makanan melalui kebijakan ketat yang tetap memperhatikan kelancaran perdagangan.