Komputasi kuantum mencatat kemajuan besar pada tahun 2024, tetapi menurut laporan tren terbaru yang dirilis oleh Forrester Research, teknologi ini masih belum menunjukkan keunggulan praktis dibandingkan komputer digital klasik.
"Meskipun terjadi peningkatan dalam jumlah qubit, waktu koherensi, dan fidelitas gerbang, teknologi ini tetap bersifat eksperimental, dengan aplikasi skala besar yang kemungkinan masih satu dekade lagi," ungkap laporan yang ditulis oleh Wakil Presiden Forrester untuk Teknologi Baru, Brian Hopkins, bersama Analis Utama David Mooter, serta Stephanie Balaouras, Mike Gualtieri, Charlie Dai, James McGlynn, dan Jen Barton.
"Pengembangan utama dalam optimasi, simulasi kuantum, dan pembelajaran mesin kuantum menunjukkan potensi untuk industri spesifik seperti keuangan dan farmasi. Namun, tantangan seperti tingkat kesalahan tinggi dan masalah skalabilitas masih menjadi hambatan," tambah para analis.
Kemajuan dalam Aplikasi Kuantum
Roger A. Grimes, penulis buku Cryptography Apocalypse: Preparing for the Day When Quantum Computing Breaks Today’s Crypto yang diterbitkan Wiley, mengakui bahwa komputer kuantum praktis dan dapat digunakan secara luas belum muncul. Namun, beberapa aplikasi kuantum sudah diterapkan, seperti generator angka acak kuantum, jaringan kuantum, sensor, dan perangkat lainnya.
"Tidak ada yang secara publik menunjukkan masalah yang diselesaikan oleh komputer kuantum yang benar-benar dapat digunakan di dunia nyata," katanya kepada TechNewsWorld. "Saat ini, jam tangan Anda memiliki daya lebih besar daripada komputer kuantum yang kita miliki. Namun, itu sedang berubah. Kemajuan terus terjadi, dan hari ketika komputer kuantum menjadi cukup mampu tidaklah jauh lagi."
Trevor Lanting, Kepala Pengembangan di D-Wave Systems, Kanada, menyepakati bahwa komputasi kuantum model gerbang belum menunjukkan keunggulan praktis. Namun, ia mencatat bahwa komputasi kuantum annealing saat ini sudah memberikan nilai lebih dibandingkan komputasi klasik.
Fokus pada Optimasi
D-Wave menggunakan teknologi annealing kuantum dalam solusi hibrid untuk menyelesaikan masalah optimasi kompleks. Sebagai contoh, perusahaan ini berhasil mengoptimalkan sumber daya jaringan telekomunikasi NTT Docomo, penyedia telekomunikasi terbesar di Jepang, dalam 40 detik dibandingkan 27 jam menggunakan metode klasik.
Laporan Forrester memprediksi bahwa platform komputasi kuantum berbasis gerbang kemungkinan akan tetap eksperimental selama 10 hingga 15 tahun. Namun, teknologi annealing kuantum — yang sangat cocok untuk masalah optimasi kompleks — sudah tersedia sekarang, kata Lanting.
Masalah optimasi ditemukan di berbagai bidang, mulai dari penjadwalan tenaga kerja hingga rute kendaraan, dan teknologi D-Wave sudah memberikan hasil yang nyata bagi pelanggan. Contohnya, di Pattison Food Group, sebuah jaringan supermarket di Kanada, teknologi ini mengurangi waktu penjadwalan dari 80 jam menjadi hanya 15 jam.
Masa Depan Pembelajaran Mesin Kuantum
Menurut laporan Forrester, pembelajaran mesin kuantum juga menunjukkan tanda-tanda kemajuan. Teknologi ini memungkinkan pengembangan jaringan saraf kuantum, mesin vektor pendukung kuantum, dan algoritma kuantum untuk tugas-tugas kompleks seperti pengolahan gambar dan bahasa alami.
Pelatihan model AI menggunakan komputer klasik membutuhkan waktu dan sumber daya yang besar. Namun, dengan algoritma seperti Quantum Approximate Optimization Algorithm (QAOA), pelatihan model pembelajaran mesin dapat dipercepat secara signifikan.
Keamanan Kuantum Mendapat Perhatian Serius
Sementara itu, kemajuan kuantum juga mendorong fokus pada keamanan kuantum. Dengan NIST menetapkan standar untuk algoritma tahan-kuantum, kebutuhan untuk melindungi data dari ancaman kuantum di masa depan menjadi semakin mendesak.
Para analis memperingatkan bahwa meskipun pengembangan algoritma seperti Shor masih satu dekade lagi, organisasi harus mulai bersiap sekarang untuk migrasi ke enkripsi pasca-kuantum.
Investasi di Teknologi Kuantum
Meskipun ada optimisme, Forrester memprediksi musim "dingin" dalam investasi teknologi kuantum. Investasi cenderung menurun karena euforia terhadap AI generatif mengambil perhatian investor.
Namun, beberapa pakar tidak sepakat. Mereka memperkirakan investasi di teknologi kuantum akan tetap stabil atau bahkan meningkat pada 2025, seiring dengan kemajuan yang terus terjadi dalam industri ini.
Komputasi kuantum, dengan segala potensinya, masih berada di tahap awal. Namun, momentum kemajuan menunjukkan bahwa teknologi ini akan memainkan peran penting di berbagai industri dalam dekade mendatang.